Budaya musik diseluruh Nusantara ialah bentuk kesenian yang bersifat tradisi dengan tingkat penciptaan yang relatif rendah, banyak improfisasi di tangani secara amatir, serta komposisinya tidak memiliki sistem yang jelas dan tidak dapat di hitung bila dilihat dari standar musik barat. Musik nusantara biasanya dinikmati disuatu daerah tertentu karena kendala bahasa. Musik yang kenal tradisi kriti. Ia hanya berguna untuk menciptakan suasana kebersamaan.
Dengan masuknya bangsa Portugis dan Spanyol, mulai dikenal sistem solmisasi untuk nyanyian diatonis. Dalam tradisi rakyat serta masuknya alat musik gitar, ukulele (kentrung), biola, cello dan flute. Alat musik ini mendasari lahirnya musik keroncong. Musik keroncong dipakai oleh Jepang sebagai satu-satunya musik non barat untuk kepentingan propaganda mereka. Setelah Jepang kala, musik keroncong lebih bertemakan protes dan menggunakan bahasa indonesia, mulai saat itulah musik Keroncong menjadi musik Indonesia.
Walaupun sebenarnya musik Keroncong lahir di daerah Tugu, Jakarta, adanya pemancar radio di Solo pasda masa sebelum pperang dunia ke 2 membuat kota itu menjadi pusat perkembangan musik keroncong di Jawa. Sejak saat itu mulailah berkembang musik yang mencerminkan jiwa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar